Tips Cerdas Mengelola THR Agar Mudik Lancar dan Lebaran Tetap Seru. Menjelang Lebaran, momen yang paling dinantikan adalah cairnya Tunjangan Hari Raya (THR). Namun hati-hati, jika tidak dikelola dengan baik, THR dapat habis dengan cepat bahkan sebelum Lebaran benar-benar tiba.
Sebagai perantau yang setiap tahun harus cerdas mengatur THR agar cukup untuk mudik, berbagi dengan keluarga, dan tetap merasakan Lebaran tanpa dompet kosong, Mila ingin membagikan strategi pintar supaya THR bisa dimanfaatkan secara lebih efektif dan tidak hanya sekadar lewat begitu saja.
Sobat Cox Lovers, agar Lebaran tetap seru tanpa masalah finansial, simak tips berikut agar THR bisa dikelola dengan bijak dan mudik berjalan lancar tanpa stres keuangan.
1. Prioritaskan Biaya Mudik dengan Bijak
Bagi yang melakukan mudik, pengeluaran perjalanan umumnya menjadi salah satu biaya terbesar dari THR. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan anggaran mudik jauh-jauh hari agar keuangan tidak terkuras. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya perjalanan antara lain.
- Pesan tiket lebih awal agar harga tidak melonjak tajam menjelang Lebaran.
- Pilih transportasi yang sesuai dengan anggaran, tidak perlu gengsi menggunakan kendaraan yang lebih ekonomis jika memang lebih hemat.
- Bawa bekal makanan sendiri agar tidak harus mengeluarkan uang lebih untuk makanan di rest area atau stasiun.
- Manfaatkan promo atau diskon dari aplikasi perjalanan atau kartu kredit jika ada kesempatan.
2. Sisihkan Sebagian THR untuk Dana Darurat
Pastikan tidak semua THR langsung habis tanpa menyisihkan untuk dana darurat. Idealnya, 10-15% dari THR disisihkan sebagai cadangan untuk menghadapi situasi tak terduga selama mudik dan Lebaran. Misalnya, terdapat kemungkinan kendaraan mengalami masalah di jalan, kehabisan uang sebelum kembali ke perantauan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Dengan adanya dana darurat, situasi seperti ini dapat diatasi tanpa harus panik atau berutang.
3. Bagi THR dengan Cerdas dan Terencana
Agar THR tidak cepat habis tanpa sisa, buatlah pembagian anggaran yang jelas. Berikut skema pembagian yang bisa diterapkan.
- 50% untuk kebutuhan utama (mudik, konsumsi, zakat, dan pengeluaran wajib lainnya).
- 20% untuk berbagi dengan keluarga (orang tua, anak-anak, keponakan, dan kerabat)
- 20% untuk tabungan atau investasi kecil, sehingga setelah Lebaran masih ada sisa dana.
- 10% untuk kesenangan pribadi, seperti membeli barang yang diinginkan atau sekadar menikmati momen Lebaran.
4. Hindari Pengeluaran Konsumtif yang Berlebihan
Diskon besar-besaran menjelang Lebaran memang menggoda, tetapi jangan sampai terjebak dalam pola konsumtif yang berlebihan. Pastikan setiap pengeluaran benar-benar berguna. Beberapa kebiasaan konsumtif yang sebaiknya dihindari antara lain.
- Membeli baju baru hanya karena gengsi, walaupun masih ada yang layak pakai.
- Berbelanja impulsif hanya karena melihat promo dan diskon, tanpa mempertimbangkan apakah barang tersebut betul-betul diperlukan.
- Mengganti gadget atau barang elektronik hanya demi gengsi, bukan kebutuhan yang mendesak.
5. Bijak Memberikan Angpao dan Bingkisan Lebaran
Memberikan angpao atau bingkisan tentu menyenangkan, tetapi tetap harus sesuai dengan kemampuan finansial. Jangan sampai niat untuk berbagi justru membuat keadaan keuangan menjadi tidak stabil. Jika ingin terus berbagi tanpa membebani keuangan, beberapa alternatif yang bisa dilakukan adalah.
- Sesuaikan jumlah angpao dengan anggaran yang telah disiapkan. Tidak perlu memaksakan jumlah besar jika memang tidak memungkinkan.
- Berikan dalam bentuk lain, seperti makanan, parcel Lebaran, atau barang yang lebih berguna.
- Prioritaskan anggota keluarga terdekat yang lebih membutuhkan, seperti keponakan atau orang tua.
6. Tukarkan Uang Baru di Tempat Resmi
Bagi yang ingin memberikan angpao dengan uang baru, pastikan untuk menukarnya di tempat resmi seperti bank. Ini bertujuan untuk menghindari risiko mendapatkan uang palsu atau dikenakan biaya tambahan yang tidak perlu dari calo penukaran uang. Saat ini, beberapa bank bahkan menyediakan layanan penukaran uang baru secara online, sehingga lebih praktis dan tidak perlu antre lama.
7. Hindari Berutang Demi Gaya Hidup Saat Lebaran
Salah satu kesalahan finansial terbesar adalah berutang hanya untuk memenuhi gaya hidup selama Lebaran. Baik itu membeli barang baru, memberikan angpao dalam jumlah besar, atau berfoya-foya saat mudik, semua itu tidak sebanding dengan risiko keuangan setelahnya. Jika tidak memiliki cukup dana, lebih baik menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial yang ada. Ingat, Lebaran bukan tentang kemewahan, tetapi tentang kebersamaan.
Penutup
Mila percaya bahwa Lebaran yang berkesan bukan soal seberapa banyak uang yang dibelanjakan, tetapi bagaimana kita bisa menikmatinya dengan bijak dan tetap merasa nyaman setelahnya. Dengan perencanaan yang tepat, THR dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal, mudik berjalan lancar, berbagi tetap bisa dilakukan, dan kondisi keuangan tetap sehat setelah Lebaran.
Mulai atur keuangan dari sekarang supaya Lebaran kali ini lebih nyaman, bebas stres, dan tetap seru. Semoga tips dari Mila ini bermanfaat, Sobat Cox Lovers, Selamat menyambut Lebaran, semoga penuh berkah dan kebahagiaan.