5 Metode Menabung Efektif untuk Mengelola Keuangan dengan Lebih Baik. Selama ini, kita sering mendengar tentang pentingnya menabung. Namun, apakah kamu sadar? Menabung itu bukan sekadar menempatkan uang ke dalam celengan atau rekening bank. Setiap orang memiliki metode menabungnya sendiri, tergantung pada kebutuhan dan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Jika kamu merasa kesulitan untuk menabung, atau meskipun sudah menabung tetapi hasilnya belum terlihat, jangan khawatir. Ada banyak metode yang dapat membantu, dan mungkin salah satunya cocok untukmu. Berikut adalah lima metode menabung yang bisa kamu coba.
Metode 50-30-20 dan 40-30-20-10
Metode ini merupakan salah satu yang paling populer dan sering diterapkan karena konsepnya yang mudah. Kita hanya perlu membagi penghasilan bulanan ke dalam beberapa kategori utama.
1. 50% untuk kebutuhan seperti biaya makanan, sewa rumah, cicilan, transportasi, listrik, dan air.
2. 30% untuk keinginan seperti hiburan, membeli barang baru, atau hobi.
3. 20% untuk tabungan dan investasi.
Terdapat pula versi lain, yaitu 40-30-20-10, jika kamu ingin mengalokasikan 10% dari penghasilan untuk sedekah. Misalnya, jika penghasilanmu Rp8 juta per bulan. Maka Rp4 juta untuk kebutuhan. Rp2,4 juta untuk keinginan. Rp1,6 juta untuk tabungan dan investasi. Rp800 ribu untuk sedekah.
Metode ini tetap cocok bagi pemula yang baru belajar mengelola keuangan karena membantu membangun kebiasaan menabung secara teratur. Namun, kelemahannya adalah kurang fleksibel, terutama jika terdapat pengeluaran mendadak atau tanggungan besar. Oleh karena itu, metode ini lebih pas bagi mereka yang memiliki penghasilan tetap di kisaran UMR hingga Rp8 juta.
Metode 1-2-3
Metode ini mengategorikan penghasilan sesuai dengan jangka waktu tujuan keuangan, yakni.
- Jangka pendek.
Untuk kebutuhan mendesak seperti dana darurat atau perbaikan rumah. Simpan di tempat yang likuid seperti tabungan atau deposito. - Jangka menengah.
Untuk tujuan 2-5 tahun ke depan seperti membeli kendaraan atau membiayai pendidikan anak. Investasikan di reksadana pendapatan tetap, obligasi, atau saham blue-chip. - Jangka panjang.
Untuk tujuan besar seperti dana pensiun. Investasikan di saham, reksadana saham, atau properti.
Sebagai contoh, jika penghasilanmu Rp8 juta, kamu bisa mengalokasikan maka Rp800 ribu untuk jangka pendek. Rp1,6 juta untuk jangka menengah. Rp2,4 juta untuk jangka panjang. Sisanya Rp3,2 juta untuk kebutuhan sehari-hari.
Metode ini tepat bagi kamu yang memiliki banyak tujuan finansial secara bersamaan. Dengan metode ini, pengelolaan uang terasa lebih terstruktur dan risikonya pun terdiversifikasi. Namun, metode ini memerlukan disiplin tinggi untuk konsisten menyisihkan dana setiap bulan.
Rule of 72
Apakah kamu pernah penasaran, berapa lama uangmu dapat menjadi dua kali lipat? Metode Rule of 72 ini dapat memberikan jawabannya. Caranya sangat sederhana. Bagi angka 72 dengan tingkat pengembalian investasi tahunanmu. Contohnya, jika investasi memberikan pengembalian 8% per tahun, maka. 72 ÷ 8 = 9 tahun. Dalam waktu 9 tahun, uangmu akan berlipat ganda. Sebaliknya, jika kamu ingin menggandakan uang dalam waktu 6 tahun, maka. 72 ÷ 6 = 12%. Artinya, kamu perlu mencari investasi dengan pengembalian 12% per tahun.
Metode ini sangat berguna untuk perencanaan keuangan, terutama jika kamu memiliki sasaran tertentu seperti dana pensiun atau pendidikan anak. Namun, hasilnya hanyalah estimasi kasar dan tidak memperhitungkan biaya investasi, inflasi, atau pajak.
Metode Snowball
Metode ini sangat cocok bagi kamu yang menghadapi tantangan untuk memulai menabung atau memerlukan cara yang terasa lebih menyenangkan. Prinsipnya mirip dengan bola salju yang semakin membesar seiring bergulir. Caranya. Mulailah dengan jumlah yang kecil, misalnya Rp100 ribu di bulan pertama. Tambahkan jumlah tabungan setiap bulan. Sebagai contoh, Rp200 ribu di bulan kedua, Rp300 ribu di bulan ketiga, dan seterusnya.
Seiring berjalannya waktu, tabunganmu akan terus meningkat. Cara ini membantu membangun kebiasaan menabung tanpa terasa terlalu berat di awal. Namun, perlu diingat, semakin besar target tabungan, semakin kuat pula komitmen yang diperlukan.
Anggaran Berbasis Nol
Jika kamu sering merasakan uangmu hilang tanpa jejak, metode ini mungkin sesuai untukmu. Prinsipnya adalah setiap rupiah yang kamu miliki harus dialokasikan dengan jelas dan terencana, sehingga tidak ada uang yang menganggur.
Sebagai contoh, jika penghasilanmu Rp8 juta, Maka alokasikan Rp4 juta untuk kebutuhan. Rp1,6 juta untuk tabungan. Rp800 ribu untuk hiburan. Rp800 ribu untuk investasi. Rp800 ribu untuk sedekah.
Metode ini memastikan semua pengeluaran sesuai dengan anggaran. Namun, metode ini memerlukan waktu dan usaha untuk merencanakan anggaran secara rinci setiap bulan.